Monday, October 9, 2017

SEDERET HARAPAN TIGA



Well there is will there is way
Dimana ada kemauan di situ ada jalan
Memang banyak jalan menuju roma
Jaral jalal mulai menggunakan medsos
Sebagai intraksi dari face book
Yang sering di gunakan adalah messenger
Dari sisnilah jaral jaral sering intraksi lagi sama hasan
Tapi bagi hasan yang dulu sering kontekan
Lewat udara melalui nomor telpon
Itu sudah hilang di telan over xsen
Yang hasan tidak suka sifat berlebihan
Kini jaral jaral baginya adalah orang lain
Sapai suatu ketikan hasan memposting  tulisan
Di face book bahwa dia sedang memikirkan
Anak perempuan minta hp yang harus di belikan
Tak di di duga tak di nyana jaral jaral minta inbookan
Yang isinya jaral adalah sebagai simpatisan
Dan  meminta hasanwirayuda saudaraan
Dia hanya bersukur kalau memang demikian
Alangkah mengejutkan setelah menerima persaudaran
Jaral jaral menyambut dengan berlebihan
Jaral meminta hasan untuk memberikan
Sumbangsi  uang yang di kirimkan pada hasan
Tuk di belikan hand phone anak perempuan
Di Indonesia kata jaral jaral demikian
Waktu itu hasan langsung menanyakan
Pada jaral jaral apa maksud dan tujuan
Jaral jaral menyakinkan bahwa  hanya saudaran
Sebagai adik bisa membantu kak hasan
Jaral pengen di anggap adik oleh hasan
Sebanyak real (350) tiga ratus limapuluhan
Kebetulan hasan waktu itu belum gajian
Uang yang di terima dia dipergunakan
Tiap hari sebagai kebutuhan oleh hasan
Namun di ganti setelah gajian

Yang di kirimkan ke Indonesia lewat orang  tua
Sebagai amanat dari jaral jaral untuk anaknya
Di sampaikan sebagai titipan  pada orang tuanya
Untuk segera di belikan apa yang di pinta
Tak lama selang beberapa hari ada berita
Bahwa anaknya sudah di belikan hp yang di pinta
Jaral pun menayakan bagai mana kabar anaknya
Hasan menjawab”baik dan hp sudah di belikannya”
Ahirnya hasanpun pulang ke Indonesia
Hubunganpun biasa tak ada lebih hanya saudara

Jauh sebelum hasan pulang Indonesia  ada hubungan
Di awali oleh hasan yang mencari teman lewat facebookan
Searching  teman dari teman teman fb adik perempuan
Yang di kira ini dari bongas indramayu dalam hati hasan


Alkisah
Pertama kali hasan tak perduli
Pada sipat anugrah manusiawi
Yang tertanam pada diri
Dengan pijaran asmara dewi
Berharap ini sosok bidadari
Bercerita dengan penuh arti

Tiada tahu waktu  selalu berkata
Mengungkap  misteri dan rahasia
Sebuah fakta terungkap  sendirinya
Tampa reka membuka segalanya
Karena  sekarang sudahnya nyata
Sukaremi dengan nenek hasan bertetangga
Karena sekarang sudah nyata
Mulailah banyak bercerita
Cerita asmara sampai rumah tangga
Cerita kerjaan sampai  memiliki harta
Cerita anak sampai tentang usia
Di selingi gurauan dan canda
Mengiringi obrolan semula
Dalam gelak tawa ada rasa iba
Dalam hati yang merobek jiwa
Bagai teratai tertusuk lara
Air menggenang di muara mata
Lidah kaku tak dapat berbicara
Hasan ingat peristiwa itu di benaknya
Sebagai awal harapan cinta
Yang akan di bina dalam rumah tangga
Memikirkan masa depan bersama
Dengan imaginasi menggoda

Sejuk sedan hujan membasai bumi
Mendinginkan hati sedang bersemi
Bunga layu dan mati mekar kembali

Singkat cerita hasan berkenalan
Lir ibarat katak dalam kedokan
Merasa bangga ada yang memperhatiakn
Seorang perempuan yang ke ibuan
Ifah khofifah lewat fece bookan
Alifah al mahfud nama di berikan
Di sebut uju di kampung dulu demikian
Sekarang ada di peran tauan
Di singapura tempat hunian
Mengadu nasib menyongsong masa depan
Namun bukan pertama kali alipah di perantauan
Sebelumnya di Saudi  dan singgapura kemudian
Lama di Saudi alifah bicara demikian
Tanpa ada kesempatan yang di berikan
Untuk hasan membuka suatu ungkapan
Menunggu yang bisa dilakukan hasan
Kesempatan yang di berikan
Berbicara di sela keasikan
Mengungkapkan kata janji sebuah ikatan
Pada alifah menyongsong masa depan
Namun ini belum kesepakatan
Sebuah keputusan yang di harapkan
Di ucapkan alifah sebagai jawaban
Alangkah mengejutkan  sebuah jawaban
Alifah setuju dan mengaminkan

Sampai suatu masa hasan memerlukan bantuan
Mengungkapkan pada alifah yang  sudah ada ikan
Sebuah ikatan janji  bersama diwaktu kemudian
Beberapa real untuk suatu keperluan
Membeli  mesin laminating segera dikirimkan
Sebanyak 1500 (seribu lima ratus realan)
Namun debu tetap debu tak berubah berlian
Tak mungkin itu mustahil inilah kenyataan
Semua hanya keinginan dan harapan
Tanpa tahu bagai mana kelanjutan
Lama hasan menunggu dan melupakan
Ketika itu hasan  hampir gajian
Dan dari teman yang lebih dulu gajian
Membayar hutang pinjaman
Lumayan menambah doku tuk keseharian

Entah ada angin apa
Entah angin dari mana
Kontekanpun berubah soal dana
Padahal hasan  melupakan itu semua
Keceawa  dengan waktu yang lama
Tebawa suasana  hatinya
Bila sudah lewat hasratnya
Lewat pula keinginanya
Hasan mencoba dalam bicara
Tuk tak ada teransaksi untuknya
Namun ifah khofihah pandai mengatur suasana
Mencairkan  karang yang ponga
Menjenihkan air dari noda warna
Semula hasan menolaknya ahirnya menerima
Walau tak semestinya yang di pinta
Hanya ada 1350 realan saja

No comments:

Post a Comment