Showing posts sorted by date for query Ummi Maktum,. Sort by relevance Show all posts
Showing posts sorted by date for query Ummi Maktum,. Sort by relevance Show all posts

Tuesday, October 23, 2012

Beberapa orang yang menjadi sebab turunnya ayat Al Quran

INDEX AL-QURA                  TOPIK DALAM AL_QUR"AN 
Beberapa orang yang menjadi sebab turunnya ayat Al Quran
Ayat yang berhubungan dengan Jabir bin Abdullah
Ayat yang berhubungan dengan Al Jad bin Qais
Ayat yang berhubungan dengan Shafwan bin Umayah
Ayat yang berhubungan dengan Shuhaib Ar Rumi
Ayat yang berhubungan dengan Ubadah bin Shamit

Ayat yang berhubungan dengan Al Jad bin Qais
Ayat yang berhubungan dengan Hathib bin Abu Balta'ah
Ayat yang berhubungan dengan Hamzah bin Abdul Muthalib
Ayat yang berhubungan dengan Huyai bin Akhtab
Ayat yang berhubungan dengan Khabab bin al Art
Ayat yang berhubungan dengan Al Zubair bin al 'Awwam
Ayat yang berhubungan dengan Zaid bin Arqam
Ayat yang berhubungan dengan Zaid bin Haritsah
Ayat yang berhubungan dengan Sa'ad bin Abi Waqqas
Ayat yang berhubungan dengan Salman Al Farisi
Ayat yang berhubungan dengan Syaibah bin Rabi'ah
Ayat yang berhubungan dengan Shafwan bin Umayah
Ayat yang berhubungan dengan Shuhaib Ar Rumi
Ayat yang berhubungan dengan Dhamrah bin Jundub
Ayat yang berhubungan dengan 'Aiz bin Amru al Mazni
Ayat yang berhubungan dengan Ta'mah bin Ubairaq
Ayat yang berhubungan dengan Al 'Ash bin Wail
Ayat yang berhubungan dengan Ubadah bin Shamit
Ayat yang berhubungan dengan Abbas bin Abdul Muthalib
Ayat yang berhubungan dengan Abdullah bin Abis Sarh
Ayat yang berhubungan dengan Abdullah bin Ubay bin Salul
Ayat yang berhubungan dengan Abdullah bin Umayah
Ayat yang berhubungan dengan Abdullah bin Hudzafah
Ayat yang berhubungan dengan Abdullah bin Jahsy dan pasukannya

Ayat yang berhubungan dengan Ibnu Ummi Maktum

Ayat yang berhubungan dengan Ibnu Ummi Maktum: 80:1, 80:2, 80:3, 80:4, 80:5, 80:6, 80:7, 80:8, 80:9, 80:10 

Ayat 1

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
 
 عَبَسَ وَتَوَلَّىٰٓ 
 
Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, ('Abasa 80:1)

«عبس» النبي: كلح وجهه «وتولى» أعرضَ لأجل:

(Dia telah bermuka masam) yakni Nabi Muhammad telah bermuka masam (dan berpaling) yaitu memalingkan mukanya karena, (Tafsir Al-Jalalain, 'Abasa 80:1)

Ayat 2

أَن جَآءَهُ ٱلْأَعْمَىٰ

karena telah datang seorang buta kepadanya. ('Abasa 80:2)

(أن جاءه الأعمى) عبد الله بن أم مكتوم فقطعه عما هو مشغول به ممن يرجو إسلامه من أشراف قريش الذين هو حريص على إسلامهم، ولم يدر الأعمى أنه مشغول بذلك فناداه: علمني مما علمك الله، فانصرف النبي صلى الله عليه وسلم إلى بيته فعوتب في ذلك بما نزل في هذه السورة، فكان بعد ذلك يقول له إذا جاء: "" مرحبا بمن عاتبني فيه ربي "" ويبسط له رداءه.

(telah datang seorang buta kepadanya) yaitu Abdullah bin Umi Maktum. Nabi saw. tidak melayaninya karena pada saat itu ia sedang sibuk menghadapi orang-orang yang diharapkan untuk dapat masuk Islam, mereka terdiri dari orang-orang terhormat kabilah Quraisy, dan ia sangat menginginkan mereka masuk Islam. Sedangkan orang yang buta itu atau Abdullah bin Umi Maktum tidak mengetahui kesibukan Nabi saw. pada waktu itu, karena ia buta. Maka Abdullah bin Umi Maktum langsung menghadap dan berseru, "Ajarkanlah kepadaku apa-apa yang telah Allah ajarkan kepadamu." Akan tetapi Nabi saw. pergi berpaling darinya menuju ke rumah, maka turunlah wahyu yang menegur sikapnya itu, yaitu sebagaimana yang disebutkan dalam surat ini. Nabi saw. setelah itu, apabila datang Abdullah bin Umi Maktum berkunjung kepadanya, beliau selalu mengatakan, "Selamat datang orang yang menyebabkan Rabbku menegurku karenanya," lalu beliau menghamparkan kain serbannya sebagai tempat duduk Abdullah bin Umi Maktum. (Tafsir Al-Jalalain, 'Abasa 80:2)

Ayat 3

وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّهُۥ يَزَّكَّىٰٓ

Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa), ('Abasa 80:3)

«وما يُدريك» يعلمك «لعله يزكى» فيه إدغام التاء في الأصل في الزاي، أي يتطهر من الذنوب بما يسمع منك.

(Tahukah kamu) artinya, mengertikah kamu (barangkali ia ingin membersihkan dirinya) dari dosa-dosa setelah mendengar dari kamu; lafal Yazzakkaa bentuk asalnya adalah Yatazakkaa, kemudian huruf Ta diidgamkan kepada huruf Za sehingga jadilah Yazzakkaa. (Tafsir Al-Jalalain, 'Abasa 80:3)

Ayat 4

أَوْ يَذَّكَّرُ فَتَنفَعَهُ ٱلذِّكْرَىٰٓ

atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? ('Abasa 80:4)

«أو يذكَّر» فيه إدغام التاء في الأصل في الذال أي يتعظ «فتنفعُه الذكرى» العظة المسموعة منك وفي قراءة بنصب تنفعه جواب الترجي.

(Atau dia ingin mendapatkan pelajaran) lafal Yadzdzakkaru bentuk asalnya adalah Yatadzakkaru, kemudian huruf Ta diidgamkan kepada huruf Dzal sehingga jadilah Yadzdzakkaru, artinya mengambil pelajaran dan nasihat (lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya) atau nasihat yang telah didengarnya dari kamu bermanfaat bagi dirinya. Menurut suatu qiraat lafal Fatanfa'ahu dibaca Fatanfa'uhu, yaitu dibaca Nashab karena menjadi Jawab dari Tarajji atau lafal La'allahuu tadi. (Tafsir Al-Jalalain, 'Abasa 80:4)

Ayat 5

أَمَّا مَنِ ٱسْتَغْنَىٰ

Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup, ('Abasa 80:5)

«أما من استغنى» بالمال.

(Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup) karena memiliki harta. (Tafsir Al-Jalalain, 'Abasa 80:5)

Ayat 6

فَأَنتَ لَهُۥ تَصَدَّىٰ

maka kamu melayaninya. ('Abasa 80:6)

«فأنت له تصدى» وفي قراءة بتشديد الصاد بإدغام التاء الثانية في الأصل فيها: تقبل وتتعرض.

(Maka kamu melayaninya) atau menerima dan mengajukan tawaranmu; menurut suatu qiraat lafal Tashaddaa dibaca Tashshaddaa yang bentuk asalnya adalah Tatashaddaa, kemudian huruf Ta kedua diidgamkan kepada huruf Shad, sehingga jadilah Tashshaddaa. (Tafsir Al-Jalalain, 'Abasa 80:6)

Ayat 7

وَمَا عَلَيْكَ أَلَّا يَزَّكَّىٰ

Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman). ('Abasa 80:7)

«وما عليك ألا يزكى» يؤمن.

(Padahal tidak ada celaan atasmu kalau dia tidak membersihkan diri) yakni orang yang serba berkecukupan itu tidak beriman. (Tafsir Al-Jalalain, 'Abasa 80:7)

Ayat 8

وَأَمَّا مَن جَآءَكَ يَسْعَىٰ

Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran), ('Abasa 80:8)

«وأما من جاءك يسعى» حال من فاعل جاء.

(Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera) lafal Yas'aa berkedudukan sebagai Haal atau kata keterangan keadaan bagi Fa'il atau subjek yang terkandung di dalam lafal Jaa-a. (Tafsir Al-Jalalain, 'Abasa 80:8)

Ayat 9

وَهُوَ يَخْشَىٰ

Sedang ia takut kepada (Allah), ('Abasa 80:9)

«وهو يخشى» الله حال من فاعل يسعى وهو الأعمى.

(Sedangkan ia takut) kepada Allah swt.; lafal Yakhsyaa menjadi Haal dari fa'il yang terdapat di dalam lafal Yas'aa, yang dimaksud adalah si orang buta itu atau Abdullah bin Umi Maktum. (Tafsir Al-Jalalain, 'Abasa 80:9)

Ayat 10

فَأَنتَ عَنْهُ تَلَهَّىٰ

maka kamu mengabaikannya. ('Abasa 80:10)

«فأنت عنه تَلَهَّى» فيه حذف التاء الأخرى في الأصل أي تتشاغل.

(Maka kamu mengabaikannya) artinya, tiada memperhatikannya sama sekali; lafal Talahhaa asalnya Tatalahhaa, kemudian salah satu dari kedua huruf Ta dibuang, sehingga jadilah Talahhaa. (Tafsir Al-Jalalain, 'Abasa 80:10)

Wednesday, January 4, 2012

Surah » 'Abasa » Jumlah Ayat: 42 dari 1-42

80. ´Abasa
 Muqaddimah 



Surat 'Abasa terdiri atas 42 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat An Najm. Dinamai 'Abasa diambil dari perkataan 'Abasa yang terdapat pada ayat pertama surat ini.

Menurut riwayat, pada suatu ketika Rasulullah s.a.w. menerima dan berbicara dengan pemuka-pemuka Quraisy yang beliau harapkan agar mereka masuk Islam. Dalam pada itu datanglah Ibnu Ummi Maktum, seorang sahabat yang buta yang mengharap agar Rasulullah s.a.w. membacakan kepadanya ayat- ayat Al Quran yang telah diturunkan Allah. tetapi Rasulullah s.a.w. bermuka masam dan memalingkan muka dari Ibnu Ummi Maktum yang buta itu, lalu Allah menurunkan surat ini sebagai teguran atas sikap Rasulullah terhadap ibnu Ummi Maktum itu.

Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:Dalil-dalil keesaan Allah; keadaan manusia pada hari kiamat.
2. Dan lain-lain:Dalam berda'wah hendaknya memberikan penghargaan yang sama kepada orang-orang yang diberi da'wah; cercaan Allah kepada manusia yang tidak mensyukuri nikmat-Nya.




'abasa watawallaa
1. Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling,
an jaa-ahu al-a'maa
2. karena telah datang seorang buta kepadanya [1555]

[1555] Orang buta itu bernama Abdullah bin Ummi Maktum. Dia datang kepada Rasulullah SAW meminta ajaran-ajaran tentang Islam; lalu Rasulullah SAW bermuka masam dan berpaling daripadanya, karena beliau sedang menghadapi pembesar Quraisy dengan pengharapan agar pembesar-pembesar tersebut mau masuk Islam. Maka turunlah surat ini sebagi teguran kepada Rasulullah SAW
wamaa yudriika la'allahu yazzakkaa
3. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa),
aw yadzdzakkaru fatanfa'ahu aldzdzikraa
4. atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya?
ammaa mani istaghnaa
5. Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup [1556],

[1556] Yaitu pembesar-pembesar Quraisy yang sedang dihadapi Rasulullah SAW yang diharapkannya dapat masuk Islam.
fa-anta lahu tashaddaa
6. maka kamu melayaninya.
wamaa 'alayka allaa yazzakkaa
7. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman).
wa-ammaa man jaa-aka yas'aa
8. Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),
wahuwa yakhsyaa
9. sedang ia takut kepada (Allah),
fa-anta 'anhu talahhaa
10. maka kamu mengabaikannya.



kallaa innahaa tadzkiratun


11. Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan,

faman syaa-a dzakarahu


12. maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya,

fii shuhufin mukarramatin


13. di dalam kitab-kitab yang dimuliakan [1557],

[1557] Maksudnya: kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi yang berasal dari Lauhul Mahfuzh

marfuu'atin muthahharatin


14. yang ditinggikan lagi disucikan,

bi-aydii safaratin


15. di tangan para penulis (malaikat),

kiraamin bararatin


16. yang mulia lagi berbakti.

qutila al-insaanu maa akfarahu


17. Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya?

min ayyi syay-in khalaqahu


18. Dari apakah Allah menciptakannya?

min nuthfatin khalaqahu faqaddarahu


19. Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya [1558].

[1558] Yang dimaksud dengan "menentukannya" ialah menentukan fase-fase kejadiannya, umurnya, rezkinya, dan nasibnya.

tsumma alssabiila yassarahu


20. Kemudian Dia memudahkan jalannya [1559],

[1559] "Memudahkan jalan" maksudnya memudahkan kelahirannya atau memberi persediaan kepadanya untuk menjalani jalan yang benar atau jalan yang sesat.




tsumma amaatahu fa-aqbarahu


21. kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur,

tsumma idzaa syaa-a ansyarahu


22. kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.

kallaa lammaa yaqdhi maa amarahu


23. Sekali-kali jangan; manusia itu belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya,

falyanzhuri al-insaanu ilaa tha'aamihi


24. maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.

annaa shababnaa almaa-a shabbaan


25. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit),

tsumma syaqaqnaa al-ardha syaqqaan


26. kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,

fa-anbatnaa fiihaa habbaan


27. lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu,

wa'inaban waqadhbaan


28. anggur dan sayur-sayuran,

wazaytuunan wanakhlaan


29. zaitun dan kurma,

wahadaa-iqa ghulbaan


30. kebun-kebun (yang) lebat,


wafaakihatan wa-abbaan


31. dan buah-buahan serta rumput-rumputan,

mataa'an lakum wali-an'aamikum


32. untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.

fa-idzaa jaa-ati alshshaakhkhatu


33. Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),

yawma yafirru almaru min akhiihi


34. pada hari ketika manusia lari dari saudaranya,

waummihi wa-abiihi 

35. dari ibu dan bapaknya,

washaahibatihi wabaniihi


36. dari istri dan anak-anaknya.

likulli imri-in minhum yawma-idzin sya/nun yughniihi


37. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.

wujuuhun yawma-idzin musfiratun


38. Banyak muka pada hari itu berseri-seri,

dahikatun mustabsyiratun


39. tertawa dan bergembira ria,

wawujuuhun yawma-idzin 'alayhaa ghabaratun


40. dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu,



tarhaquhaa qataratun


41. dan ditutup lagi oleh kegelapan [1560].

[1560] Maksudnya mereka ditimpa kehinaan dan kesusahan.

ulaa-ika humu alkafaratu alfajaratu


42. Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka.



 Penutup 

Surat 'Abasa mengandung teguran Allah kepada Rasululah s.a.w. yang lebih mengutamakan pembesar-pembesar Quraisy yang diharapkan agar mereka masuk Islam daripada Ibnu Ummi Maktum yang buta, tapi telah diyakini keimanannya; Al Quran adalah sebagai peringatan; dan salah satu sifat manusia ialah tidak mensyukuri nikmat Allah.

HUBUNGAN SURAT 'ABASA DENGAN SURAT AT TAKWIIR

1. Sama-sama menerangkan tentang huru-hara pada hari kiamat.
2. Sama-sama menerangkan bahwa manusia pada hari kiamat terbagi dua.
3. Pada surat 'Abasa Allah s.w.t. menegur Muhammad s.a.w. sedang dalam surat At Takwiir Allah menegaskan bahwa Muhammad s.a.w. adalah seorang Rasul yang mulia.